Search This Blog

Monday, April 13, 2015

Gambas (Oyong) yang Bermanfaat dan Mudah Ditanam.


http://taniasri.com/index.php?id_product=46&controller=product

Gambas atau Oyong Gambas atau oyong atau emes/termemes (Luffa acutangula, suku labu-labuan atau Cucurbitaceae) dipanen buahnya ketika masih muda dan diolah sebagai sayur. Tanaman ini termasuk tanaman memanjat/merambat. Tanaman Gambas membutuhkan iklim kering, dengan ketersediaan air yang cukup sepanjang musim, tumbuh dari dataran rendah hingga dataran tinggi.

Tanaman Gambas toleran terhadap berbagai jenis tanah, hampir semua jenis tanah cocok ditanami oyong. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, tanaman ini membutuhkan tanah yang subur, gembur, banyak mengandung humus, beraerasi dan berdrainase baik, serta mempunyai pH 5,5-6,8.



Pengolahan Tanah
Tanah sebelumnya diberi pupuk kandang/kompos dicangkul atau dibajak agar tanah menjadi gembur. Kemudian buat lubang tanam berukuran 200 cm x 60 cm atau 200 cm x 100 cm. Selanjutnya buat bedengan dengan ukuran lebar 260 cm, tinggi 30 cm, dan panjang sesuai dengan luas lahan dengan jarak antar bedengan 60 cm. Buat lubang tanam sekitar 200 cm x 60 cm atau 200 cm x 100 cm.

Penanaman dan Pemupukan
Gambas dapat ditanam melalui benih dengan cara ditanam langsung atau melalui pesemaian terlebih dahulu.
Benih Gambas dapat diperoleh di www.taniasri.com. Tersedia Aneka benih gambas antara lain : Gambas UnggulGambas Esenza, dan   Gambas Anggun.
Masukkan biji gambas per lubang tanam antara 2–3 butir, tutup dengan tanah setebal tipis antara 1-1,5 cm. Pupuk diberikan dengan dosis NPK 300 kg/ha dilakukan pada umur 2, 4, 6, dan 8 minggu setelah tanam. Pemberian pupuk bisa tidak perlu terlalu banyak, karena gambas bisa tumbuh baik meski tanpa pemupukan jika tanah sudah cukup nutrisi. Kemudian setelah berumur 10-15 hari, pasang bedengan sebagai media rambatan.

Pemeliharaan
Pemeliharaan gambas sangat mudah hanya dengan penyiraman secara berkala. Kemudian penyiangan gulma dan rumput yang tumbuh serta pemangkasan daun agar pertumbuhan buah bisa terfokus. Rutinlah memantau tanaman untuk di cek dari hama dan penyakit.
Pencegahannya bisa dilakukan dengan menjaga agar areal bersih, drainase yang baik, rotasi tanaman, dan penggunaan pestisida yang tepat guna.
Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) OPT penting yang menyerang tanaman oyong antara lain kumbang daun, ulat grayak, ulat tanah, lalat buah, busuk daun, embun tepung, antraknos, layu bakteri dan virus mosaik.

Panen dan Pascapanen
Pemanenan oyong dapat dilakukan berulang-ulang. Panen pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 40-70 hari setelah tanam.
Ciri-ciri umum buah oyong yang siap dipanen antara lain adalah buah berukuran maksimum, tidak terlalu tua, belum berserat, dan mudah dipatahkan. Produksi oyong setiap tanaman mencapai 15-20 buah dan 8-12 ton per hektar. Buah oyong mudah rusak sehingga pengemasan yang baik sangat diperlukan untuk memperpanjang daya simpan, terutama jika untuk pengiriman jarak jauh. Pada suhu 12-16 C, buah oyong bisa disimpan sampai 2-3 minggu.


Scientific names
Cucumis acutangulus  Linn.
Curcubita acutangula (L.) Blume
Luffa acutangula (L.)   
Luffa foertida     Bath sponge (Engl.)
Luffa acutangula (L.) Roxb.
    
Common names
Patola (Tag.)
Patula-baibing (Sul.)
Saykua (Bis.)
Angled luffa  (Engl.)
Ridge gourd (Engl.)
Ridged luffa (Engl.)
Chinese okra (Engl.)
Sponge gourd (Engl.)
Towel gourd (Engl.)
Guang dong si gua (Chin.)

Nutrition Facts
Serving Size 100 grams (100 g)
Per Serving % Daily Value*

Calories 18
Sodium 143mg 6%
Potassium 231mg 7%
Carbohydrates 4.141g 1%
Dietary Fiber 1.322g 5%
Sugars 1.718g
Vitamin A 11% ·
Vitamin C 7%
Calcium 2% ·
Iron 3%

Benih Tani

No comments:

Post a Comment